Sakit hati bisa menimpa siapa saja, entah karena ditinggal meninggal orang yang dicinta, putus cinta atau perceraian. Meski sakit hati hanya digunakan sebagai istilah untuk orang yang mengalami kesedihan ekstrem dan luka psikis, tapi penelitian membuktikan bahwa sakit hati benar-benar bisa bikin orang sakit fisik.
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnalCurrent Directions in Psychological Science, menemukan bahwa otak orang yang mengalami sakit hati dan penolakan sosial menunjukkan aktivitas yang mirip dengan orang-orang yang mengalami rasa sakit fisik.
Penelitian lain yang telah diterbitkan dalam jurnalCirculation menunjukkan bahwa sakit hati benar-benar menyebabkan risiko serangan jantung lebih tinggi.
Orang yang sakit hati berisiko 21 kali lebih tinggi mengalami serangan jantung pada minggu pertama setelah berkabung atau putus cinta, seperti dilansir huffingtonpost, Senin (2/6/2012).
Saking parahnya, ada kondisi yang disebut dengan broken heart syndrome (sindrom patah hati) atau yang dikenal juga sebagai kardiomiopati stres.
Dalam kondisi ini, otot jantung melemah karena stres ekstrem (seperti yang berasal dari kesedihan mendalam), seperti dilansir Chicago Tribune. Kondisi ini paling umum terjadi pada wanita pasca menopause.
"Saya pikir ini adalah satu satu penyakit yang dengan jelas menunjukkan fakta bahwa ada hubungan antara emosi dan kesehatan fisik," jelas Dr. Annabelle Volgman, direktur medis dari Rush University Medical Center's Heart Center for Women.
sumber