Banyak pengguna Linux tahu bahwa Google tidak hanya menggunakan sistem operasi Linux untuk platform server, melainkan untuk platform desktop juga. Beberapa rumor juga bermunculan seputar Google yang lebih memilih Ubuntu sebagai distro pilihan mereka. Racikan Ubuntu khusus tersebut dikenal sebagai Goobuntu.
Pada tanggal 29 Agustus kemarin, Thomas Bushnell yang merupakan pemimpin tim dari pengembangan korporasi OS desktop Google memberi bocoran mengenai proyek Goobuntu pada event LinuxCon. Ia menjabarkan bahwa Goobuntu secara sederhana menggunakan interface khusus ringan yang sengaja diracik untuk Ubuntu 12.04.
Ubuntu 12.04 merupakan edisi LTS yang memiliki dukungan jangka panjang hingga tiga tahun. Pemilihan edisi LTS tentunya tidak merepotkan dengan siklus enam bulanan edisi standar Ubuntu. Hal tersebut juga sejalan dengan kegiatan Google meremajakan hardware komputer mereka dalam jangka waktu 2-3 tahun.
Bushnell juga menjelaskan bahwa perusahaan lebih memilih Linux ketimbang Windows atau Mac sebagai OS destop para karyawan. Ia menambahkan bahwa perusahaan telah mengadakan survei di antara Googlers (para karyawan Google) mengenai OS yang bekerja untuk mereka, dan ternyata Linux memberikan jawaban yang tepat.
Bushnell mengatakan, “.. If Gmail doesn’t want work for them, they can use pine [sebuah shell Unix berbasis karakter yang berguna sebagai klien email] that’s fine..”. Windows dinilai terlalu riskan untuk sehari-hari karena tentunya perusahaan akan disibukkan dengan mengurus faktor keamanan juga.
Ketika ditanya mengapa Ubuntu, bukan Fedora atau openSUSE, Bushnell beralasan bahwa penanganan paket Ubuntu lebih terdepan di antara distro lainnya. Kemudian ketika ditanya mengapa Ubuntu dan bukan distro turunan debian lainnya, ia menjelaskan bahwa Canonical menawarkan dukungan yang lebih baik.
Detail ini baru bocor pada event LinuxCon kemarin, sebuah event konferensi tahunan yang diadakan oleh Linux Foundation. Jika Anda melihat pada halaman Wikipedia, keterangan mengenai Goobuntu ini masih sangat sedikit.
