Pernahkah Anda terpikirkan bahwa para pengguna internet adalah aset berharga bagi mereka yang memiliki bisnis di dunia maya, seperti Facebook, Google dan sejenisnya? Secara tidak langsung, mereka yang mempunyai bisnis di internet mendapatkan keuntungan dari penggunanya.
Berselancar di internet, mencari sesuatu menggunakan mesin pencari Google, bermain game di Facebook, mentwitkan sesuatu di Twitter atau menekan tombol +1 di Google Plus ternyata menguntungkan bagi para pemilik situs. Banyak perusahaan yang membayar situs-situs tersebut untuk mempublikasikan iklan mereka.
Untuk mengetahui seberharga apa pengguna internet bagi pemilik situs besar, ada sebuahplugin untuk Firefox dan Chrome yang dinamakan Privaxyfix. Dengan plugin ini, maka pengguna internet dapat mengestimasikan berapa uang yang dapat memperkaya Google, Facebook atau situs lainnya.
Seperti yang dilansir Android Authority (10/10), Privacyfix dapat mengukur aktivitas pengguna selama 60 hari. Berdasarkan pengukuran tersebut, maka dapat diketahui seberapa banyak keuntungan yang masuk ke kantong para pemilik situs.
Sayangnya, untuk sekarang Privacyfix baru support untuk menganalisa Facebook dan Google saja. Di kemudian hari pengembang plugin ini akan membuat produknya agar dapat supportuntuk LinkedIn dan Twitter.
Kembali ke masalah seberapa berharga pengguna internet untuk Facebook dan Google, setiap kali penggunanya mengakses dua situs tersebut, tanpa sadar Facebook dan Google 'mencuri' data penggunanya dan menjual informasi tersebut ke perusahaan pengiklan.
Dengan mengetahui apa yang diminati dan apa yan sering diakses oleh pengguna Facebook atau pengakses Google, maka perusahaan pengiklan dapat menentukan iklan apa yang tepat dan tepat untuk pengguna-pengguna tersebut.
Selama ini, pengguna internet hanya mengetahui bahwa mengakses Facebook atau Google tidak dipungut biaya atau gratis, namun di balik itu, mereka secara tidak sadar telah menyerahkan data-datanya ke dua perusahaan besar ini.
Mungkin hal ini dapat dikatakan sebagai simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan dari kedua belah pihak. Facebook dan Google atau situs lainnya mendapatkan keuntungan dengan 'menjual' data penggunanya, pengguna internet mendapatkan layanan 'gratis' dari mereka.
Berselancar di internet, mencari sesuatu menggunakan mesin pencari Google, bermain game di Facebook, mentwitkan sesuatu di Twitter atau menekan tombol +1 di Google Plus ternyata menguntungkan bagi para pemilik situs. Banyak perusahaan yang membayar situs-situs tersebut untuk mempublikasikan iklan mereka.
Untuk mengetahui seberharga apa pengguna internet bagi pemilik situs besar, ada sebuahplugin untuk Firefox dan Chrome yang dinamakan Privaxyfix. Dengan plugin ini, maka pengguna internet dapat mengestimasikan berapa uang yang dapat memperkaya Google, Facebook atau situs lainnya.
Seperti yang dilansir Android Authority (10/10), Privacyfix dapat mengukur aktivitas pengguna selama 60 hari. Berdasarkan pengukuran tersebut, maka dapat diketahui seberapa banyak keuntungan yang masuk ke kantong para pemilik situs.
Sayangnya, untuk sekarang Privacyfix baru support untuk menganalisa Facebook dan Google saja. Di kemudian hari pengembang plugin ini akan membuat produknya agar dapat supportuntuk LinkedIn dan Twitter.
Kembali ke masalah seberapa berharga pengguna internet untuk Facebook dan Google, setiap kali penggunanya mengakses dua situs tersebut, tanpa sadar Facebook dan Google 'mencuri' data penggunanya dan menjual informasi tersebut ke perusahaan pengiklan.
Dengan mengetahui apa yang diminati dan apa yan sering diakses oleh pengguna Facebook atau pengakses Google, maka perusahaan pengiklan dapat menentukan iklan apa yang tepat dan tepat untuk pengguna-pengguna tersebut.
Selama ini, pengguna internet hanya mengetahui bahwa mengakses Facebook atau Google tidak dipungut biaya atau gratis, namun di balik itu, mereka secara tidak sadar telah menyerahkan data-datanya ke dua perusahaan besar ini.
Mungkin hal ini dapat dikatakan sebagai simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan dari kedua belah pihak. Facebook dan Google atau situs lainnya mendapatkan keuntungan dengan 'menjual' data penggunanya, pengguna internet mendapatkan layanan 'gratis' dari mereka.