Sudah 66 hari atau 2 bulan, Israq Abimanyu tergolek lemas tak berdaya di ICU Rumah Sakit UKI, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Bocah berusia 11 tahun ini mengalami koma akibat tumor yang bersarang di otak bagian belakang kepalanya. Dokter sudah berupaya keras mengangkat tumor tersebut, namun nampaknya memang tidak dapat diangkat sepenuhnya.
Ketika detikHealth mencoba menemui Abi di tempatnya dirawat, di situ telah menunggu sang ibu yang setiap hari menemaninya, Tri Mulyani. Meskipun hatinya miris melihat buah hatinya nyaris tak bergerak, Tri masih terlihat semangat dan optimistis akan kesembuhan Abi. Siang itu, Kamis (4/10/2012), dengan mengenakan kerudung seperti biasa, ia bersiap memakai baju steril untuk memasuki ruang ICU.
"Dokter sudah berupaya sekeras mungkin, sekarang sisanya tinggal kami serahkan pada Yang di Atas. Memang tidak ada yang bisa memastikan kapan kondisinya akan pulih, tapi sekarang sudah ada perkembangan," tuturnya singkat.
Ayah Abi, Sudiro Wiharja, siang itu tidak menyertai karena sedang dalam perjalanan menuju RS UKI. DetikHealth pun menyempatkan masuk ke dalam ruang ICU untuk menengok keadaan Abi. Di dalam ICU, para suster sibuk mondar-mandir melakukan pemeriksaan terhadap Abi dan beberapa pasien lainnya.
Abi terbaring diam dengan selimut menutupi kaki hingga dadanya. Di hidungnya terpasang selang untuk membantu pernapasannya. Beberapa alat penunjang kehidupan setia berjaga di dekat tempat tidur memastikan kondisinya tetap stabil. Agar Abi tidak pegal, suster sesekali memiringkan badannya dan menaruh bantal di punggungnya.
Tri pun segera mendekati Abi dan membisikkan sesuatu ke telinganya. Berulang-ulang Tri mencoba mengajak Abi berbicara dan memintanya untuk bangun. Ia juga mengelus-elus rambut dan kepala anaknya itu. Sesekali, mulut abi bergerak-gerak seolah ingin tersenyum. Kepalanya juga menunjukkan gerakan seolah-olah ia paham dan merespon kata-kata lembut dari sang ibu.
Gerakan-gerakan yang dibuat Abi tersebut layaknya pemacu semangat dan keyakinan ibundanya bahwa selalu ada harapan nanti ia akan pulih dari koma. Entah Abi sebenarnya mendengarkan atau tidak, setidaknya kondisinya kali ini lebih baik daripada sebelumnya.
"Sudah semingguan ini kepalanya mulai bisa digerakkan. Dulu dia cuma diam," kata seorang petugas di RS UKI.
Kedua orangtua Abi sendiri sebenarnya tidak begitu nyaman akibat pemberitaan di media mengenai kondisi Abi yang dianggap berlebihan. Kabarnya mereka bahkan sempat shock karena tempo hari beberapa media sempat datang bersama seorang artis dan menyorot Abi dengan banyak kamera di ruang ICU tanpa izin orangtua.
Oleh karena itu, Tri dan suami kini sepenuhnya berfokus pada upaya penyembuhan anak kesayangannya. Sayangnya ketika ditanya mengenai kondisi Abi, DR Tunggul Marpaung, SpBS, MKes, spesialis bedah saraf RS UKI yang menangani Abi enggan berkomentar saat ditemui detikHealth.
Namun menurut dr. Yuda Turana, SpS, spesialis saraf dari Fakultas Kedokteran Atmajaya Jakarta, kondisi yang dialami Abi memang dapat terjadi bila tumor atau benda apapun mengganggu pusat kesadaran di batang otak. Meskipun terletak di bagian belakang otak, yaitu otak kecil, kesadaran dapat terganggu sebab batang otak dan otak kecil secara anatomis terletak bersebelahan.
"Pada kasus anak dan dewasa muda, kasus koma dapat bertahan lama karena organ-organ penunjang kehidupan seperti jantung, paru, ginjal dan otak masih dalam keadaan sangat baik, berbeda dengan orangtua. Jadi meskipun pasien tak sadar, namun karena tunjangan berbagai alat dan obat, termasuk nutrisi tentunya, maka kondisinya dapat berlangsung lama. Bahkan koma dapat berlangsung berbulan-bulan," terang dr Yuda.
Dr Yuda juga menegaskan, bila koma berlangsung makin lama, maka pemulihan umumnya tidak akan 100 persen dan ditemukan gejala sisa. Biasanya yang terjadi adalah gangguan kognitif seperti spastisitas atau kekakuan otot.
Terus berjuang Abi!
sumber